Sumba Sudah Dijual, Kapan Giliran Flores?

Sumba Sudah Dijual, Kapan Giliran Flores?
Pagi ini, saat mengecek narareba.com, saya terpaku di beranda. Ada iklan Adsense yang terpajang di sana. Bunyinya, “Lands for sale in SUMBA; always 30% below market price! We only sell land WE OWN.” Ah, Sumba Sudah Dijual, Kapan Giliran Flores?

Sumba Sudah Dijual?

Serentetan pertanyaan kemudian langsung menyeruak saat melihat banner iklan itu. Apakah Sumba yang dicetak dengan huruf kapital itu adalah pulau Sumba-nya kita orang NTT? Kalau jawabannya “Ya!”, siapa yang ‘kelewat-kreatif’ menjual tanah di pulau Sumba sampai harus pake acara ‘via-Google-Adsense’?

Mengingat tulisan promo kecil di banner itu, “We only sell land WE OWN: kami hanya menjual (tanah) yang kami (sudah) miliki”, berapa banyak tanah di Sumba yang sudah dia punya’? Tentunya, kalau dia berani beriklan via Google Adsense, dia punya banyak stok tanah, apalagi sampai banting harga: always 30% below market price; selalu 30 persen lebih murah dari harga pasar!

Sungguh, saya penasaran! Ada rasa ragu untuk meng-klik iklan itu, karena salah satu kebijakan Google Adsense adalah, pemasang iklan tidak boleh meng-klik sendiri banner yang dipasang di blognya. Tetapi, sudahlah. Ini urusan tentang kampung halaman. Ini tentang Flobamora. Ini tentang, apakah Sumba sudah dijual, kapan giliran Flores? Iklan itu akhirnya saya klik!

Pertanyaan yang Terjawab Satu Demi Satu

Browser mengarahkan saya ke halaman sebuah website: www.01islands.com. Pertanyaan yang tadinya saya simpan sejak awal akhirnya terjawab satu demi satu. Pertama: betul, ternyata itu iklan tentang Sumba-nya kita orang NTT. Sangat jelas tertera di situ: Sumba is an island in eastern Indonesia, is one of the Lesser Sunda Islands, and is in the province of East Nusa Tenggara.

Kedua: penjualnya adalah 01islands.com, yang sepemberitahuan Google merupakan bagian dari proyek PT. Kosong Satu, Bali. Saya pun menuju kosongsatu.com, dan ternyata benar. Website ‘penjual Sumba’ itu juga tercantum di sana sebagai salah satu web-project mereka. Nama contact person yang tertera di 01islands.com juga ada di keterangan tentang PT. Kosong Satu: “The company was founded by Anaïs Favali, Omri Ben-Canaan in 2013. We also have a team of 5 web developers (Komang, Riana, Raka, Jep and Gede) and one Marketing Guru (Ibu Widi). We are still hiring as the company expands.”

Ketiga: ternyata ada banyak tanah dan properti di Sumba yang ‘sudah dia punya’ dan ‘mau dia jual’.  Berikut daftar tanah yang dijual (atau sudah terjual) yang dipajang di sana:

  1.  Land for sale in Mandorak, west Sumba: The land was a total size of 5,25 hectares that can be divided into parcels of 1ha or more. 3,25ha are already sold. 2ha are available now.
  2. Land for sale in Marosi, south Sumba: This ± 3,7 hectare land boasts a breathtakingly amazing view on the Indian Ocean … very close to the world famous 5 star Nihiwatu eco-resort.
  3. Sumba cliff for sale very close to Tambolaka: This 2 hectare cliff is located in the Bukambero area and boasts an incredible view on the Sumba Strait.
  4. Sumba land for Sale in Kodi, South Sumba: This land is located in Karang Indah (near Kahale, south-west Sumba), some 60 minutes from Tambolaka airport. The land has a total size of 70 hectares that can be divided into parcels of 5ha and 10ha plots.
  5. Land for sale in west Sumba, located near Tambolaka (north-west Sumba): This 4 hectare land is located near Tambolaka (north-west Sumba), some 20 minutes from Tambolaka airport.
  6. Masih banyak lagi tanah yang ‘sudah dia punya’ dan ‘mau dia jual’ lagi. Karena saya tidak bermaksud mempromosikan ulang, keterangannya saya batasi di sini. Maaf. Silahkan langsung ke websitenya untuk mencari tahu lebih jauh.


Salah satu contoh video dari tanah pulau Sumba yang dijual

Siapa “Omri Ben-Canaan”?

Nama yang tercantum di kontak website ‘penjual Sumba’ dan sekaligus pendiri PT. Kosong Satu itu adalah Omri Ben-Canaan. Sepintas, mendengar nama itu saya teringat dengan David Ben-Gurion: tokoh yang menurut catatan sejarah adalah pemimpin legendaris komunitas Yahudi di Palestina. David Ben-Gurion adalah ‘pahlawan Israel’ yang pada tahun 1948 secara resmi menyatakan pendirian Negara Israel sekaligus menjadi orang pertama yang menandatangani Deklarasi Kemerdekaan Israel.


Apakah dari kemiripan penulisan nama-nya, Omri Ben-Canaan juga adalah bagian dari komunitas Yahudi diaspora? Entahlah. Terlalu dini untuk mengarah ke kesimpulan itu. Sepembisikkan Google, ia terdata pernah tinggal dan bersekolah di salah satu sekolah ternama di Perancis, Lycée Michelet (Vanves).

Omri Ben Canaan juga tercatat pernah menjadi casting director dan sutradara untuk sejumlah film Perancis yang masuk dalam nominasi sekian penghargaan bergengsi, di antaranya; Irreversible (2002), Irina (2002) dan Wild Side (2004). Terakhir, ia juga bahkan masih terekam sebagai salah satu aktor dalam film yang dirilis pada tahun 2014 kemarin: Macadam Baby.


Film “Macadam Baby” yang juga dibintangi Omri Ben-Canaan

Kapan Giliran Flores?

Jika Sumba sudah dijual, kapan giliran Flores? Mungkin saja, Flores sudah dijual jauh-jauh hari sebelum Sumba di-Adsense-kan oleh Omri Ben-Canaan. Dari kasak-kusuk yang beredar, sejumlah artis ternama negeri ini bahkan sudah punya “pulau” dan berhektar-hektar tanah di Labuan Bajo – Flores. Mungkin ada yang akan menyeletuk, “Kalau emang benar, masalah buat lo?!”.

Entah bagi siapapun, tetapi bagi saya, ketika persoalannya sudah se-parah kasus Pantai Pede, ini menjadi masalah yang perlu didalami secara serius; dengan publikasi terbuka atau penelusuran terselubung. Dan lagi, sebelum mandi, menutup laptop, dan akhirnya berangkat ngo ciwal uma, saya hanya ingin menegaskan satu hal: tulisan ini tidak berniat untuk mengganggu lahan pekerjaan siapapun yang tidak merampas kampung halaman kami. Tabe.

Exit mobile version